BAB II
PEMBAHASAN MATERI
A. Pengertian
Jaringan Multimedia
Jaringan
adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan. Dalam hal ini yang dimaksud
jarinagn adalah jaringan komputer. Sehingga jaringan adalah sekumpulan komputer
serta perangkat-perangkat lain pendukung computer yang saling berhubungan dalam
satu kesatuan. Media jaringan komputer
yang digunakan bisa melelui kabe-kabel ataupun tanpa kabel (wireless). Sehingga
memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran
informasi, seperti dokumen dan data, dan dapat juga melakukan pencetakan pada
printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak
yang terhubung dengan jaringan.
Sedangkan
multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur
atau lebih media yang terdiri dari
teks,
grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi.
Multimedia dikategorikan menjadi dua,
yaitu :
1.
Multimedia
Linear
Multimedia
Linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol
yang dapat dikontrol oleh user. Contohnya : TV dan Film.
2.
Multimedia
Interaktif
Multimedia
Interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol,
sehingga user dapat menentukan pilihan yang diinginkan untuk diproses.
Contohnya : Aplikasi game, multimedia pembelajaran interaktif, dll.
Jadi,
jaringan multimedia adalah sekumpulan komputer serta perangkat pendukung lainya
yang terhubung dalam satu kesatuan untuk menampilkan dan mengkombinasikan text,
graphics, audio, video, dan animasi dengan menggunakan links dan tools yang
memungkinkan pemakai untuk melakukan navigasi, berinteraksi, membuat, dan
saling berkomunikasi satu sama lain.
B. Pembagian
Multimedia
Multimedia
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu multimedia content production dan
multimedia communication, dengan penjelasan sebagai berikut :
1.
Multimedia
content production
Multimedia
merupakan kegiatan penggunaan
dan pemrosesan beberapa media (text, audio, graphics, animation, video, and
interactivity) yang berbeda untuk menyampaikan informasi atau menghasilkan
produk multimedia (music, video, film, game, entertaiment, dan lain-lain) Atau
penggunaan sejumlah teknologi yang berbeda yang memungkinkan untuk
menggabungkan media (text, audio, graphics, animation, video, and
interactivity) dengan cara yang baru untuk tujuan komunikasi. Dalam hal tersebut menggunakan media sebagai berikut
:
a.
Media teks
b.
Media audio
c.
Media video
d.
Media animasi
e.
Media graph /
image
f.
Media
interactivity
g.
Media special
effect
2.
Multimedia
communication
Multimedia
merupakan kegiatan
menggunakan media (masa), seperti televisi, radio, cetak, dan Internet, untuk
mempublikasikan / menyiarkan / mengkomunikasikan material advertising,
public-city, entertaiment, news, education, dan lain-lain. Media yang terlibat dalam hal ini adalah sebagai
berikut :
a.
TV
b.
Radio
c.
Cetak
d.
Musik
e.
Entertainment
f.
Game
g.
Tutorial
h.
ICT (internet)
C. Sistem Multimedia Video Conference
Sistem
multimedia ini harus terhubung melalui jaringan yang mempunyai bandwidth yang
besar. Perbedaanya adalah adanya shering sistem dan pengaksesan terhadap sumber
daya yang sama. Apabila bandwidthnya kecil maka akan terjadi kemacetan
jaringan, delay dan masalah infrastruktur yang belum siap. Teknologi yang telah
digunakan dalam jaringan multimedia salah satunya adalah video conference ini.
1.
Definisi
Video Conference
Video
conference atau yang disebut juga video call merupakan teknologi jaringan
multimedia yang dapat dilakukan untuk menghubungi seseorang, selain kita dapat
mendengar suara seseorang yang kita hubungi, kita juga dapat melihat langsung
wajah seseorang yang dihubungi tersebut. Jadi, video conference adalah seperangkat
teknologi telekomunikasi interaktif yang
memungkinkan dua pihak atau lebih di lokasi yang berbeda dapat berinteraksi melalui pengiriman
dua arah audio dan video secara bersamaan.
Video
conference atau konferensi video merupakan bagian dari dunia teleconference. Video
conference dapat diartikan sesuai dengan suku katanya, yaitu video = video,
conference = konferensi, maka video confernce adalah konferensi video dimana
data yang di-transmisikan adalah dalam bentuk video atau audiovisual.
Video
conference adalah telekomunikasi dengan menggunakan audio dan video sehingga
terjadi pertmuan ditempat yang berbeda-beda. Ini bisa berupa antara dua lokasi
yang berbeda (point-to-point) atau mengikutsertakan berberapa lokasi sekalgus
di dalam satu ruangan konferensi (multi-point). Video conference berbeda dengan
videophone yang memang di desain untuk melayani video antar dua orang secara
individu. Teknologi utama yang digunakan dalam sistem video conference adalah
kompresi digital dari suara dan video stream yang real time.
2.
Teknologi
Teknologi
yang digunakan untuk layanan video conference komersial pada awalnya
dikembangkan di atas platform ISDN (Integrated Switch Digital Network) dengan
standar H.320. Secara fungsional, elemen pendukung layanan video conference
terdiri dari :
Ø Terminal video conference atau end point video
conference, adalah perangkat yang berada di sisi pengguna video conference.
Ø MCU (Multipoint Conference Unit), adalah semacam
server yang berfungsi sebagai pengendali konferensi yang melibatkan banyak
pengguna dan banyak sesi konferensi.
Ø Gateway dan gatekeeper adalah media yang melakukan
proses adaptasi komunikasi video conference berbasis ISDN ke IP dan sebaliknya.
Teknologi
inti yang digunakan dalam konferensi video adalah sistem kompresi digital audio
dan video stream secara nyata. Perangkat keras atau perangkat lunak yang
melakukan kompresi disebut codec. Angka kompresi dapat dicapai hingga 1:500.
Digital yang dihasilkan aliran 1s dan 0s dibagi menjadi paket label, yang
kemudian dikirimkan melalui jaringan digital (biasanya ISDN atau IP).
Penggunaan modem audio dalam saluran pengiriman memungkinkan penggunaan Plain
Old Telephone System atau POTS, dalam beberapa aplikasi kecepatan rendah,
seperti videotelephony, karena POTS mengubah getaran digital ke atau dari
gelombang analog dalam rentang spektrum audio.
Komponen
lain yang dibutuhkan untuk sistem video conference meliputi:
Ø Video input: kamera video atau webcam
Ø Video output: monitor komputer, televisi atau
proyektor
Ø Audio input: mikrofon
Ø Audio output: biasanya pengeras suara yang berkaitan
dengan perangkat layar atau telepon
Ø Data transfer: jaringan telepon analog atau digital,
LAN atau Internet
Video
conference biasa digunakan untuk kuliah jarak jauh atau rapat dengan
universitas-universitas di kota lain. Dengan adanya fasilitas audio vidual
secara real time membuat komunikasi terasa nyata, sehingga peserta seakan-akan
berhadapan langsung dengan peserta lain yang berada di daerah yang berbeda baik
kota maupun Negara.
3.
Acoustic
Echo Cancellaction
Fitur
mendasar dari sistem konferensi video profesional adalah Acoustic Echo
Cancellation atau AEC. Echo dapat didefinisikan sebagai sumber gelombang
interferensi yang direfleksikan dengan gelombang baru yang diciptakan oleh
sumber. AEC adalah suatu algoritma yang mampu mendeteksi ketika suara atau
ucapan masuk kembali ke audio input dari codec konferensi video, yang berasal
dari keluaran audio dari sistem yang sama setelah beberapa waktu.
Apabila tidak
diperiksa, dapat menyebabkan beberapa masalah seperti:
Ø Mendengar kembali suara sendiri (biasanya tertunda
secara signifikan).
Ø Kuat gema, membuat saluran suara menjadi tidak berguna
karena sulit untuk memahami.
Ø Melolong dibuat oleh umpan balik (feedback).
Echo cancellation
adalah tugas prosesor intensif yang biasanya bekerja atas kisaran sempit suara
penundaan.
4.
Multipoint
Video Conference
Konferensi
video bersama antara tiga tempat atau lebih dimungkinkan melalui Multipoint
Control Unit atau MCU. MCU merupakan jembatan yang menghubungkan panggilan dari
beberapa sumber dalam cara yang mirip dengan panggilan audio konferensi. Semua
pihak memanggil unit MCU secara berurutan.
Beberapa sistem mampu melakukan konferensi multipoin
tanpa MCU. Hal ini menggunakan teknik standar H.323 yang dikenal sebagai
decentralized multipoint, dimana setiap stasiun dalam panggilan multipoin
bertukar video dan audio secara langsung dengan stasiun lain tanpa pusat
pengaturan. Keuntungan dari teknik tanpa MCU adalah video dan audio secara umum
memiliki kualitas yang lebih tinggi karena tidak harus disampaikan melalui
titik pusat. Selain itu, pengguna dapat membuat panggilan multipoin ad-hoc
tanpa memerdulikan ketersediaan atau kontrol dari MCU.
5.
Jenis Video
Conference
Pada dasarnya
ada dua jenis sistem video converence, diantaranya :
Ø Sistem terdedikasi, sistem ini mempunyai semua
komponen yang dibutuhkan dan dikemas ke dalam satu peralatan, biasanya sebuah
konsol dengan kamera video pengendali jarak jauh berkualitas tinggi. Kamera ini
dikenal sebagai kamera PTZ. Konsol berisi semua hubungan listrik, kontrol
komputer, dan perangkat lunak atau perangkat keras berbasis codec. Mikrofon
omnidirectional terhubung ke konsol seperti monitor televisi dengan pengeras
suara dan/atau proyektor video.
Ø Sistem desktop, sistem ini biasanya menambahkan papan
perangkat keras ke komputer pribadi normal dan mentransformasikannya menjadi
perangkat konferensi video. Berbagai kamera dan mikrofon berbeda dapat
digunakan dengan papan, yang berisi codec yang diperlukan dan pengiriman tatap
muka. Sebagian besar sistem desktop bekerja dengan standar H.323. Konferensi
video dilakukan melalui komputer yang tersebar, yang juga dikenal sebagai
e-meeting.
Jenis video
conference berdasarkan hubungan diantara pemakainya dibagi menjadi tiga, yaitu
:
Ø Real Time Colaboration Multiparty Conferencing, yaitu
sarana hubungan konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan
interaktif.
Ø Active Participation Users, yaitu hubungan yang
terjadi diantara pemakai dengan jaringan komputer atau basis data, merupakan
konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
Ø Passive Participation Users, yaitu keikutsertaan
pemakai bersifat pasif dan memerlukan hubungan yang seketika dan interaktif.
Jenis video
conference lainya :
1) Distributed Video Conference
Distributed
Video Conference merupakan suatu sistem video conference yang terdiri dari
beberapa client yang melakukan konferensi secara langsung antar client yang
saling berhubungan tanpa melalui sentral / control unit sebagai pengatur.
Server disini berfungsi untuk proses call setup dan handshaking. Keuntungannya
video dan audio yang dikirimkan mempunyai kualitas yang bagus karena tanpa
direlay ke control unit dahulu.
2) Centralized Video Conference
Centralized
Video Conference merupakan suatu sistem
video conference yang melibatkan beberapa client dengan satu MCU (Multiparty
Control Unit) untuk memfasilitasi konferensi tersebut. MCU disini berfungsi
sebagai pengatur dan pengendali yang melaksanakan proses seperti audio mixing,
video switching dan mixing serta distribusi data dalam konferensi multipoint
dan mengirimkan kembali datanya ke terminal yang berpartisipasi. MCU juga
menyediakan pertukaran antara codec yang berbeda dan mungkin menggunakan multicast
untuk mendistribusikan video yang telah diproses. Jenis konferensi ini cocok untuk diterapkan
di lingkungan perkantoran karena praktis dari sisi user, mudah dalam
pengaksesan dan lebih teratur dalam hal pengaturan peserta konferensi.
Centralized
conference dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu:
a.
Loosely-Coupled
Conference
Loosely-Coupled
Conference merupakan sistem video conference secara terpusat yang mengijinkan
masing-masing clientnya untuk berhubungan secara bebas dengan menggunakan codec
dan protocol yang berbeda-beda. Sistem ini menggunakan teknologi multicast
dalam proses komunikasinya.
b.
Tightly-Coupled
Conference
Tightly-Coupled
Conference merupakan sistem video conference secara terpusat dengan pengaturan
atau policy yang ketat yang hanya mengizinkan client-client yang berhubungan
menggunakan protocol yang sama. Dalam sistem ini digunakan focus / single user
agent yang mengatur dan mengendalikan komunikasi.
6.
Sistem
Terminal Video Conference
Sistem
terminal video conference dapat dibagi menjadi dua bagian, diataranya adalah :
Ø Special video conference terminal, merupakan suatu
terminal khusus sebagai hasil integrasi produk-produk modular video conference.
Bagian ini pengembangan dari traditional video conference yang ditambahkan
dengan perangkat seperti komputer dan faks.
Ø PC-based video conference terminal, seperangkat
komputer yang dapat ditingkatkan kemampuannya dengan menambahkan video codec,
kamera, mikrofon, perangkat lunak dan sistem lainnya.
7. Pemakaian Lebar Pita Frekuensi Video Conference
(bandwidth)
Pelayanan
video conference berdasarkan pemakaian lebar pita frekuensi dapat dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu :
Ø Shared Bandwidth, yaitu pemakaian lebar pita secara
bersama-sama dapat dipenuhi oleh jaringan komunikasi seperti LAN.
Ø Dedicated Bandwidth, yaitu pemakaian lebar pita
frekuensi secara khusus atau tersendiri, dapat dipenuhi oleh jaringan
komunikasi seperti saluran terdedikasi atau penyambung LAN.
Ø Allocated Bandwdth, yaitu pengalokasian lebar pita
frekuensi dapat dipenuhi oleh jaringan komunikasi seperti pada system
isochronus misalnya FDDI II, IEEE 802.9, Isochronus Ethernet (isoENET), 100mbps
Ethernet dengan protocol prioritas permintaan dan Cell Reley serta ATM.
8. Fasilitas Video Conference
Fasilitas yang digunakan dalam layanan
video conference antara lain :
Ø Screen
dan Projector.
Ø Laser
pointer
Ø WiFi
menggunakan jaringan ITB (terbatas)
Ø Computer Graphics (CG)
Ø Video
table untuk menampilkan yang dilakukan/ditulis peserta di atas mejanya
9. Kelebihan dan Kekurangan Video Conference
Kelebihan video
conference diantaranya :
Ø Meningkatkan produktivitas karena kemampuan VTC untuk
berbagi dokumen, ide atau gambar dengan mudah.
Ø Menghemat biaya.
Ø Menghemat waktu.
Kekurangan video
conference diataranya:
Ø Harga masih terbilang mahal untuk dimiliki sehingga
hanya perusahaan atau organisasi tertentu yang mempunyai cukup dana dan sangat
membutuhkan yang memiliki konferensi video.
Ø Alat-alat untuk konferensi video sulit didapat dan
proses penginstalan harus ekstra hati-hati agar tidak salah.
D. Perkembangan
Multimedia
Perkembangan multimedia
sangat berperan dalam berbagai bidang, diantaranya :
1.
Multimedia dalam
bidang Pendidikan
Sebelum
teknologi multimedia berkembang, banyak tenaga pengajar menyampaikan materi
dengan tulisan dan lisan. Namun dengan adanya teknologi multimedia penyampaian
materi menjadi lebih mudah, karena didukung oleh berbagai aspek, yaitu audio,
video, teks, animasi, dan grafik. Bahkan saat ini pengajaran dapat dilakukan
secara online yang disebut dengan E-Learning.
2.
Multimedia dalam
bidang Bisnis
Dengan teknologi multimedia, banyak perusahaan
memberikan training pada pegawainya dengan materi training berbasis multimedia
yang disampaikan dalam bentuk simulasi. Sehingga kesempatan sepereti ini dapat
dimanfaatkan untuk meraih untung yang tidak sedikit. Misalnya, NASA menggunakan
multimedia untuk training flight control bagi calon astronot.
3.
Multimedia dalam
bidang Entertaiment
Multimedia membuat edukasi menjadi lebih menarik dan
multimedia sebagai pendukung kegiatan entertainment animasi dan laser show yang
terintegrasi pada konser musik. Begitu juga Video/music Player juga yang
dahsyat menggunaka teknologi multimedia.
4.
Multimedia dalam
bidang Politik
Dalam melakukan aksi kampanye pada jaman sebelum
multimedia belum terlalu berkembang masih menggunakan lisan atau tulisan di
selembaran atau sticker atau baleho. Kini setelah multimedia berkembang sangat
baik, aksi kampanye telah menyebar ke dunia audio visual dan bahkan sampai ke
dunia maya. Contohnya, Presiden terkini AS Barack Husein Obama menggunakan
FaceBook dalam aksi kampanyenya
5.
Multimedia dalam
bidang Kesehatan
Kini telah terdapat alat-alat medis kedokteran serba canggih
untuk megetahui atau mendeteksi keadaan tubuh dalam manusia. Semua menggunakan
media audio dan video untuk mendeteksinya.
Seperti, USG, Rontgen, Tensi darah, alat citiscan, HD, dll.